Minggu, 03 November 2019

Memahami Paparan Deskriptif, Naratif, argumentatif, atau Persuasif Tentang Produk / Jasa

PENGERTIAN PARAGRAF DESKRIPTIF
Paragraf deskriptif adalah sebuah paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar para pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf deskripsi ini menggambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas.

APA YANG DI MAKSUD DENGAN PARAGRAF ARGUMENTASI 
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi  isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan objektif di mana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.

PENGERTIAN PARAGRAF NARATIF 
Pengertian Paragraf Naratif. Secara sederhana, paragraf dapat diartikan sebagai rangkaian kalimat yang disusun untuk menjelaskan sebuah ide pokok. ... Pengertian paragraf naratif adalah jenis karangan yang mengungkapkan suatu kisah, peristiwa, atau pengalaman pribadi berdasarkan urutan-urutan kajadian.

PENGERTIAN PARAGRAF PERSUASIF 
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bersifat mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang ditulis penulis. contohnya kalimat iklan atau promos

Kesesuaian Hasil Produksi dengan Rancangan


Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan perlu dilakukan. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai langkah kroscek antara rencana yang dibuat dengan hasil yang didapatkan. Cara evaluasi ini dapat dilakukan secara manual, untuk mempermudah maka kita hanya melakukan sampling saja terhadap produk yang sudah selesai dibuat.

Dengan adanya evaluasi tersebut seorang wirausaha dapat memutuskan apakah rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan maka perlu diambil langkah lebih lanjut untuk mengatasinya. Contoh jenis usaha yang memerlukan adanya tahapan evaluasi ini dalah usaha yang bergerak pada bidang kerajinan atau membuat barang jadi. Karena kualitas barang dagangan menjadi faktor penentu kepuasan pelanggan kita.

Demikian pembahasan mengenai mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan, dengan adanya evaluasi pada produk yang dibuat seorang wirausahawan dapat terhindar dari keluhan pelanggan atau kerugian.


Prosedur Pengujian Kesusuaian Fungsi Produk Barang dan Jasa


Konsep pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon pelanggan untuk produk baru sebelum diperkenalkan di pasar.Pengujian konsep membantu kita menguji keberhasilan produk baru .

Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi :
  1. Membuat prototype produk terlebih dahulu .
  2. Evaluasi prototype .
  3. Lalu memberikan tester kepada pasar .
  4. Evaluasi tester dan pasar .
  5. Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi .
  6. Produksi massal .
  7. Evaluasi produksi massal .
          Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah dianalisa kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat diterima, maka konsep tersebut dikembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang .

Dalam hal ini, ada tigalangkah yang perlu dilakukan, diantaranya :
1.      Pembuatan Model dengan 3 persyaratan :
a.       Harus dipandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut-atribut pokok seperti produk sebelumnya .
b.      Harus dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang normal .
c.       Bisa dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan anggaran yang tersedia .

2.      Pengujian Fungsional : pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut benar-benar berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen .

3.      Pengujian Konsumen : mencoba konsumen untuk menilai, bagaimana tanggapan konsumen .
          Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk, langkah selanjutnya adalah pengujian pasar . Pengujian pasar ini merupakan proses di mana produk dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata .

          Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman dengan pemasran produk . Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya . Hasil-hasil pengujian pasar dapat dipakai untuk membuat perakitan penjualan dan laba yang lebih baik .

1.      Manfaat Pengujian Pasar
Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :
a.       Untuk membuat peramalan penjualan masa datang yang lebih di percaya .
b.      Pengujian awal terhadap berbagai alternative rencana pemasaran .
c.       Perusahaan akan menentukan sumber kegagalan produk yang luput dari perhatian pada tahap pembuatan produk .

          Pengujian pasar menjanjikan informasi yang memadai untuk memutuskan jadi atau tidak meluncurkan produk baru. Jika perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar . Adapun keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap komersialisasi, meliputi kapan memperhatikannya, ke mana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya .

2.      Tahapan Proses Pengujian Produk Baru
Pengujian produk baru bertujuan memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar . Secara umum, ada 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai :

A.      Technical Testing (Pengujian Teknis)
          Yaitu dengan cara membuat prototype yang merupakan approximation (perkiraan) produk akhir . Pengujian atas kinerja produk prototype dapat menghasilkansejumlah informasi penting tentang  product shelf life (usia panjang produk) , tingkat keusangan produk masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian  dan jadwal pemeliharaan yang tepat . Masing-masing dari jenis informasi tersebut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk . Contohnya, estimasi usia pajang produk bisa berpengaruh  terhadap frekuensi dan biaya pengiriman . Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang signifikan dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling, periklanan dsb nya .

B.      Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)
Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk baru . Secara umum ada utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan . Selanjutnya meleksanakan “ blind test” yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya . Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu sebagai berikut :

  1.   Uji Preferensi Aktual dan Uji Teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing .
  2.   Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang . Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada  uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru .
  3.   Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oelh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya .
  4.   Uji Preverensi pada umumnya dapat memberikan signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk .

C.       Simulated Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)
Yaitu Prosedur Riset Pemasaran dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru . Beberapa model yang dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, DAN LITMUS .

D.      Test Markets ( Pengujian Pasar )
Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya  akan dijual .
Metode Pokok Untuk Menguji Pasar Produk Konsumen, adalah sbb :

  1.    Sales Wave Research                                                                                                                        Dalam metode tsb diatas, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarkan lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga lebih murah .               
  2.    Simulated Test Marketing                                                                                                                  Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di pusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya . Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan awarenes dan prefernsi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu .Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah terkenanl ataupun yang masih baru .Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru . Konsumen akan diberi sejumlah uang, lalu diminta untuk diminta untuk datang ke sebuah toko khusus di mana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan .                                                                                                                  
  3.    Controlled Test Marketing                                                                                                                  Metode ini memungkinkan perusahaan menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung .                                                                                                                              
  4.    Test Market                                                                                                                                          Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi sama yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan . Perusahaan umumnya akan beker jasama dengan perusahan riset dalam menentukan kota dimana perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia menjual perusahaan . Biaya yang nantinya dibutuhkan bergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusaahaan.

Metode Perakitan Barang dan Jasa

    Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu barang yang mempunyai fungsi tertentu.

    Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan yakni :
    1.  Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.                                                                            Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.                                                                                                                                                                           
    2. Perakitan dengan pemilihan.                                                                                                        Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.                                                                                                                                                                
    3. Perakitan secara individual.                                                                                                Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.
    Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu :

    • Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan  tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus. 
    • Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
    Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu;
    • Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja.
    • Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain..

Proses Produksi Massal

Produksi massal adalah sistem produksi dalam jumlah besar dari produk standar yang terjadi secara terus - menerus sebagai aliran produksi dan bersifat berkesinambungan serta menggunakan metode biaya rendah per unitnya.

Penerapan proses produksi massal harus distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang yang sama dalam jumlah besar. Di sini, tahap perencanaan  harus  mencakup  langkah - langkah  kerja  dan  revisi terhadap langkah - langkah tersebut. Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap implementasi, dan sekaligus dengan tahap pengendaliannya.


Berikut adalah tahapan - tahapan penerapan proses produksi massal yang sesuai dengan ketentuan.


Tahap persiapan. Tahap ini didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain produk yang dihasilkan oleh kegiatan riset dan pengembangan


Proses  persiapan  produksi  yang terdiri  dari  kegiatan - kegiatan  seperti  perencanaan urutan - urutan proses sebagai berikut:


  1. Penjadwalan waktu
  2. Pemilihan peralatan
  3. Pengerjaan dengan perkakas
  4. Mobilisasi personalia
  5. Pembelian material
  6. Pembagian pekerjaan


Bahan dan perlengkapan

  1.  Paralon
  2. Lem tembak
  3. Gunting
  4. Kertas 
  5. Penggaris
  6. Silet/kater
  7. soldire
  8. spidol/bolfoin
  9. karbon bening atau mika bening
  10. lilin
  11. korek api 
langkah langkah pembuatan

  1. Siapkan bahan bahan dan peralatann yangdi gunakan seperti paralon,kertas,penggaris,spidol,kater dan gunting 
  2. Garis atau ukur paralon yang mau di buat lampu hias  panjang 30 Cm
  3. Kalau sudah di ukur mari kita membuat pola yang pertama kita membuat pola yaitu dengan membuat jarak 3 cm untuk pola kalau sudah membuat 2 lingkaran dengan jarak 6 Cm di kasih jaraklagi 3Cm buat pola 2 menggunakan cara yang sama seperti tadi tapi dengan jarak kedua lingkaran 3 cm pola 3 buat pola lingkar lingkar pola ke 4 sama kayak pola ke 2 dan yang terakhir pola ke 6 sama kayak pola ke 1
  4. Kalau sudah membuat pola kita tandai yg akan di potong ,sesudah di tandai kita potong pola 1,2,4,5 setengah longkaran menggunakan kater tau silet sesudah itu ke pola yang ke 3 kita lubangi sesui polayang kita buat tadi dengan soldire  dan di rapikan menggunakan gunting dengan cara memanfaatkan ujung lalu di putar putar agar lingkaran menjadi sempurna 
  5. Selanjutnya panaskan sisi belakang membuat jadi datar dengan cara menggunaan lilin untuk memanaskan kalau sudah membuat dudukan lampu denngan menggunakan sisa paralon yang di potong tadi dengan cara di panaskan dan di bentuk
  6. buat lubang di tengah buat temat lampu dan kabel dengan cara menggunakan soldire masukan tempat lampu kalau sudah rangkai lampu 
  7. langkah akhir yaitu mengecat lampu tersebut tutupin korn bagian bagian yang tidak di cat 

Data siswa
Nama                 : Abyan ramattulah
                           : Deo maheza L.M
Recana Produk   : Kerajinn Lampu hias dari paralon
Anggaran            : Rp 30.000